Layanan Kami
Layanan kami dirancang untuk memenuhi beragam kebutuhan pasar energi global, menekankan keselamatan, keandalan, dan tanggung jawab terhadap lingkungan.



Layanan Bahan Bakar Maritim & Industrial TURBION:
Petrol Station & Bunkering Solutions (PTS & STS)
TURBION dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional, memastikan kepatuhan lingkungan, dan mendukung keberlanjutan. TURBION menyediakan solusi bahan bakar andal dan bersih, baik untuk kapal maupun stasiun pengisian bahan bakar, yang disesuaikan dengan kebutuhan klien.
SPBU BION menyediakan bahan bakar berkualitas tinggi untuk memastikan kinerja kendaraan efisien, ramah lingkungan, dan mendukung keberlanjutan.
Layanan STS TURBION memastikan perpindahan bahan bakar antar kapal yang fleksibel dan aman, dengan mematuhi standar lingkungan yang ketat.
Metode PTS TURBION menyediakan transfer bahan bakar laut yang cepat dan aman langsung dari pantai ke kapal.
Bunkering
Operasi Ship-to-Ship (STS) mengacu pada prosedur transfer produk minyak dari satu kapal tanker ke kapal tanker lain di laut. Proses STS ini memungkinkan distribusi efisien produk minyak antar kapal tanpa perlu kedua kapal tersebut merapat ke pelabuhan. Proses ini sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar atau minyak pelumas di lokasi yang strategis atau dalam situasi darurat di laut.
Langkah-langkah Pengoperasian STS TURBION
- Perencanaan yang matang diperlukan untuk memastikan operasi STS dapat dilakukan dengan aman. Hal ini mencakup pemilihan lokasi yang sesuai, memastikan kedua kapal memiliki peralatan yang diperlukan dan kru yang terlatih, serta koordinasi dengan pihak berwenang setempat jika diperlukan.
- Persiapan Keselamatan: Sebelum memulai transfer, kapal harus melakukan langkah-langkah keselamatan, termasuk pemeriksaan peralatan, persiapan rencana darurat, dan komunikasi yang jelas antara kru kedua kapal.
- Manuver Pendekatan:
Kapal yang terlibat dalam operasi STS harus melakukan manuver pendekatan yang hati-hati untuk posisi berdampingan. Kecepatan dan arah angin harus dipertimbangkan untuk meminimalkan risiko tabrakan atau kerusakan selama operasi. - Pengikatan dan Penempatan Pelindung:
Setelah berada di posisi yang tepat, kapal akan menggunakan sistem tambat untuk mengamankan posisi relatifnya. Fender (pelindung sisi kapal) dipasang untuk mencegah kerusakan pada kapal selama pemindahan. - Pemindahan Minyak:
Selang transfer khusus dan peralatan lain digunakan untuk memindahkan produk minyak dari kapal donor ke kapal penerima. Kecepatan transfer harus dikontrol untuk memastikan stabilitas kedua kapal. - Pemantauan dan Pengendalian: Selama proses pemindahan, operasi harus dipantau secara ketat untuk mencegah tumpahan atau kecelakaan. Komunikasi antar kapal harus dijaga untuk menanggapi setiap masalah yang muncul.
- Penyelesaian Pemindahan:
Setelah pemindahan selesai, peralatan pemindahan harus dipisahkan dengan hati-hati, dan kapal harus dilepas dengan aman dari tambatan. Tumpahan atau masalah lingkungan harus ditangani sesuai dengan prosedur darurat. - Dokumentasi dan Laporan:
Semua aspek operasi STS, termasuk volume produk minyak yang ditransfer, harus didokumentasikan. Laporan-laporan ini penting untuk tujuan administratif, kepatuhan terhadap peraturan, dan sebagai referensi untuk operasi di masa depan.
Operasi STS dengan detail dan kepatuhan yang ketat terhadap standar keselamatan dan lingkungan. Dengan perencanaan yang tepat dan pelaksanaan yang cermat, transfer produk minyak ini dapat dilakukan secara efisien dan aman, memastikan kebutuhan bahan bakar kapal terpenuhi tanpa mengharuskan kedua kapal berlabuh di pelabuhan.
Proses pengisian atau pemindahan produk minyak dari fasilitas pelabuhan ke kapal. Yang merupakan prosedur standar untuk memasok bahan bakar, minyak pelumas, atau produk minyak lainnya ke kapal saat berada di pelabuhan. Proses PTS memungkinkan kapal mendapatkan pasokan yang diperlukan dengan aman dan efisien, dengan memanfaatkan infrastruktur pelabuhan.
Langkah-langkah Pengoperasian PTS
- Perencanaan dan Persiapan: Sebelum kedatangan kapal, perencanaan harus dilakukan antara agen kapal dan fasilitas pelabuhan untuk memastikan produk minyak tersedia dan siap untuk ditransfer. Hal ini mencakup penjadwalan waktu pengisian, menghitung jumlah yang dibutuhkan, dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan.
- Koordinasi dengan Otoritas Pelabuhan:
Komunikasi yang efektif dengan otoritas pelabuhan diperlukan untuk memastikan semua prosedur keamanan dan lingkungan dipatuhi, serta untuk mengoordinasikan masuk dan keluarnya kapal dari pelabuhan. - Pendekatan dan Posisi di Dermaga:
Kapal harus melakukan manuver dengan hati-hati saat mendekati dermaga bongkar muat, berdasarkan kondisi cuaca dan arus di pelabuhan, untuk meminimalkan risiko kerusakan atau kecelakaan. - Pengamanan Kapal:
Setelah kapal berada di posisi yang tepat, kapal harus diamankan dengan tali tambat untuk mencegah pergerakan selama operasi pengisian. - Pemasangan Peralatan Pengisian:
Selang dan pipa pengisian khusus yang dirancang untuk transfer produk oli “TURBION” harus disambungkan dengan aman dari fasilitas pelabuhan ke kapal. Pemeriksaan keamanan harus dilakukan untuk memastikan sambungan yang aman dan tidak ada kebocoran. - Memulai Proses Pengisian: Pemindahan produk minyak “TURBION” dapat dimulai setelah semua pemeriksaan keamanan memuaskan. Kecepatan dan tekanan pengisian harus diawasi untuk menghindari tekanan berlebih pada sistem kapal atau fasilitas pelabuhan.
- Pemantauan dan Pengendalian: Selama proses pengisian, pemantauan terus menerus diperlukan untuk mengidentifikasi dan merespons kebocoran atau masalah lainnya. Komunikasi antara kapal dan operator pelabuhan harus dijaga selama proses pengisian.
- Penyelesaian Pengisian: Setelah pengisian selesai, peralatan pengisian harus dilepas dengan hati-hati, dan semua sambungan diperiksa untuk memastikan tidak ada kebocoran. Kapal kemudian dapat melepas tali tambat dan bersiap untuk meninggalkan pelabuhan.
- Dokumentasi dan Pembayaran:
Dokumentasi pengisian, termasuk jumlah minyak yang ditransfer dan konfirmasi penerimaan, harus dilengkapi. Hal ini mencakup pemeriksaan meteran, pengisian dokumen pengiriman, dan proses pembayaran.
Operasi Port-to-Ship memerlukan koordinasi yang ketat dan penerapan protokol keselamatan untuk memastikan pengisian bahan bakar atau transfer produk minyak dilakukan tanpa risiko terhadap keselamatan kapal, pelabuhan, atau lingkungan. Keberhasilan operasi ini bergantung pada perencanaan yang cermat, komunikasi yang efektif, dan kepatuhan terhadap prosedur yang ditetapkan oleh otoritas pelabuhan dan standar industri.
Pedoman Operasional
Sebagai penyedia bahan bakar industri dan kelautan, TURBION menjalankan proses operasional berdasarkan standar yang ketat demi menjamin keamanan, efisiensi, dan keandalan. Poin-poin utama dalam pedoman operasional kami:
Prosedur Bunkering Aman
Standar transfer BBM melalui metode Port-to-Ship dan Ship-to-Ship sesuai panduan Ditjen Migas dan pelabuhan SCN/Pelindo.
Keselamatan Kerja (K3)
Seluruh awak kapal dan operator tangki darat wajib menjalani pelatihan rutin dan mengenakan alat pelindung diri saat bertugas.
Penanganan Produk MDO/MFO
- Disimpan di tangki terstandar
- Dikirim dengan flow meter
- Uji laboratorium dan sampling berkala bekerja sama dengan LEMIGAS & mitra penguji
Pemantauan & Pelaporan
Proses pelaporan pengiriman dan stok dilakukan melalui sistem digital untuk menjaga akurasi dan transparansi.